Tuesday, November 18, 2014

Makalah Kesehatan dan keselamatan kerja : Pelaksanaa keselamatan kerja


Makalah keselamatan kerja merupakan makalah tentang pelaksanaan perakitan bangun dua buah ketel uap yang masih dalam tahap pembangunan. Mengingat pelaksanaan keselamatan kerja ketel uap dimulai dari tahap perencanaan dan pembangunan yang mana pada hasil pembangunan yang telah melewati serangkaian pengujian akan sangat berpengaruh terhadap kualitas konstruksi ketel uap yang dituntut untuk mampu menahan tekanan dan temperatur uap yang demikian tinggi pada saat pengoperasian ketel uap berlangsung.

makalah ini dengan judul PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA PADA PERAKITAN BANGUN KETEL UAP (BOILER) PIPA AIR bisa dibaca dibawah ini :


Ketel uap atau boiler merupakan salah satu sarana penujang produksi didalam suatu proses produksi yang pada masa Hindia Belanda hingga saat ini diatur serangkaian perlindungan terhadanya mulai dari kepemilikan hingga pengoperasian. Di Indonesia, ketel uap (Boiler) banyak dipergunakan diberbagai kegiatan usaha pada sektor strategis seperti pusat tenaga listrik, industri gula, industri kertas, indutri minyak, industri tekstil, industri jasa serta pemanfaatan lainnya yang demikian luas. Ketel uap yang memiliki prinsip kerja mengubah air menjadi uap yang kemudian digunakan sebagai sumber energi penggerak, pada pemakaiannya mengandung potensi bahaya (high risk) apabila tidak memenuhi standar atau syarat keselamatan yang berlaku (Sumaryanto, 2011).

Pelaksanaan keselamatan kerja pada ketel uap (boiler) dilakukan sejak perencanaan konstruksi bangun ketel uap dilakukan yaitu dengan pengawasan terhadap dokumen teknik terkait, pemilihan bahan konstruksi yang tepat berupa material yang sanggup menahan beban muatan dan tekanan saat ketel uap bekerja serta tahan terhadap perubahan suhu yang tinggi. Bahan atau material tersebut dirakit dan dirancang sesuai dengan perencanaan awal oleh juru las (welder) yang berkompeten. Selanjutnya pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan pada pemakaian ketel uap pertama kalinya dan pemeriksaan berkala setelah reparasi, kemudian pengawasan kelengkapan pengaman mesin yang dituntut untuk berfungsi dengan baik (Depnakertrans, tanpa tahun).

PT Kertas Leces (persero) Probolinggo bekerja pada sektor industri kertas dimana dalam pelaksanaan produksi membutuhkan sumber energi penggerak, dan sumber energi tersebut didapat dari kinerja ketel uap. Terdapat lima unit ketel uap yang berjenis pipa air diantaranya boiler water 701, boiler water 702, boiler water 703, boiler water 704 dan boiler water 705. Kelima ketel uap tersebut pada saat ini sudah tidak dioperasikan karena keterbatasan pemenuhan bahan bakar berupa NG (natural gas). Hal tersebut mendorong PT Kertas Leces membuat dua buah ketel uap pipa air baru yang berbahan bakar batu bara.

Pelaksanaan kegiatan perakitan bangun dua buah ketel uap tersebut perlu mendapat perhatian khusus dan pengawasan ekstra mengingat pelaksanaan keselamatan kerja pada ketel uap telah diterapkan mulai dari perencanaan bangun. Dari perencanaan bangun dan proses pembangunan tersebut nantinya akan menentukan kualitas dari konstruksi serta ketahan ketel uap pada saat pengoperasian berlangsung. Konstruksi bangun ketel uap dikatakan baik apabila dapat meminimalisasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari proses kerja ketel uap yang berkaitan erat dengan tekanan dan temperatur uap yang demikian tinggi. Potensi bahaya yang dimaksud diantaranya timbul peledakan ketel uap, kebakaran, semburan cairan dan uap panas serta pencemaran lingkungan (Depnakertrans, Tanpa tahun).

Peristiwa meledaknya suatu ketel uap (boiler) telah terjadi beberapa kali di Indonesia, salah satu diantaranya dialami oleh PT Pasifik Harvest perusahaan pengalengan ikan di Duaraan Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Ledakan tersebut mengakibatkan tujuh orang pekerja mengalami luka bakar akibat semburan uap panas serta kerugian material perusahaan yang tidak sedikit (Surabaya.detik.com, 2012).
Peristiwa kebakaran pada ketel uap dapat terjadi karena adanya kebocoran pipa penyalur minyak pembakaran, saluran pembuangan gas sisa pembakaran yang bocor sehingga gas sisa yang seharusnya dibuang kembali lagi masuk kedalam ruangan pembakaran ketel uap (Wahyudi, 2006).

Ketel uap juga berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup akibat dari emisi ketel uap yang berasal dari proses pembakaran bahan bakar didapur ketel uap. Oleh karena itu perlu adanya perhitungan uji emisi yang dipersyaratkan oleh AMDAL dan rekomendasi dari UKL dan UPL yang kemudian diatur dalam peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 7 tahun 2007 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi ketel uap (PermenLH,2007).

Dari berbagai ilustrasi resiko bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan ketel uap yang pada dasarnya dapat diantisipasi dan dilakukan pencegahan awal dengan pelaksanaan serta pengawasan perakitan bangun ketel uap dengan tepat, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pelaksanaan keselamatan kerja pada perakitan bangun konstruksi ketel uap.

No comments:

Post a Comment