Thursday, November 20, 2014

contoh makalah ekonomi : Pengaruh Praktik Supply Chain Relationship



Contoh makalah ekonomi manajemen ini membahas :
Praktik dalam supply chain relationship terdiri dari komunikasi,  kepercayaan, kerjasama dan adaptasi. Konsep ini dibangun atas dasar lima fase  umum yakni (1) kesadaran (2) eskplorasi (3) ekspansi (4) komitmen (5)  pembubaran, dengan bentuk hubungan transaksional, kolaboratif dan strategic. 


Praktik dalam supply chain relationship terdiri dari komunikasi,  kepercayaan, kerjasama dan adaptasi. Konsep ini dibangun atas dasar lima fase  umum yakni (1) kesadaran (2) eskplorasi (3) ekspansi (4) komitmen (5)  pembubaran, dengan bentuk hubungan transaksional, kolaboratif dan strategic. 
Pelaksanaan Supply chain relationship diharapkan mampu dan sanggup meningkatkan kinerja operasi perusahaan termasuk perusahaan dalam industri ikan kering di Jawa  Timur yang memiliki konstribusi 25% kebutuhan perikanan nasional. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktik supply chain relationship terhadap kinerja operasi perusahaan pada industri ikan kering. 
 


Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Persaingan di era globalisasi saat ini dengan karakteristik permintaan yang naik turun sepanjang
waktu (volatile demand) dan akselerasi kecepatan perubahan teknologi yang tinggi membuat kompetisi bukan lagi hanya melibatkan satu atau dua perusahaan melainkan diantara supplychain atau jaringan secara menyeluruh. (Christopher, 2003).

Melalui konsep supply chain terlihat bahwa, kunci dari peningkatan performa rangkaian bisnis terdapat pada kemampuan perusahaan dalam bekerjasama dengan mitra bisnisnya, dimana mitra bisnis dalam hal ini adalah mereka yang memberikan pasokan-pasokan kebutuhan perusahaan dalam berbgai bentuk (Matson, 2003). Sedangkan tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk mengintegrasikan proses bisnis utama mulai dari pemasok sampai ke pengguna akhir melalui penyediaan produk, jasa dan informasi yang memberikan nilai tambah bagi konsumen dan stakeholder lainnya.

Suppy chain merupakan hubungan interdependent di dalam satu unit yang sama dan berbeda yang mencakup juga kepada perusahaan lain yang berhubungan secara downstream dan upstream (Ballou et al., 2000). Namun, hubungan interdependent antar perusahaan dalam pengimplementasian konsep supply chainsangat sulit untuk dilaksanakan secara penuh. Hambatan utama untuk mengimplementasikan supply chain management adalah biaya untuk melakukan komunikasi dan berkoordinasi diantara banyaknya pemasok yang independen di setiap lini supply chain. Karena supply chain merupakan perpanjangan wilayah autorisasi perusahaan dari saat pembuatan bahan mentah hingga menjadi sebuah produk yang sampai ke tangan konsumen sehingga dengan panjangnya wilayah kerjasama ini banyak perusahaan yang bergabung dalam beragam supply chain dan menyulitkan koordinasi dan integrasi sebuah supply chain.

Namun dengan banyaknya hambatan yang ada ini ternyata tidak menghalangi keinginan manajer untuk mengimplementasikan konsep supply chain dan secara aktif terus mengatur supply chainmereka. Hal ini terjadi karena terdapat tiga perubahan yang sangat membantunya dalam mengimplementasikan supply chain. Yang pertama, teknologi yang telah berkembang untuk membuat komunikasi semakin sederhana diantara anggota dalam supply chain. Kedua, paradigma baru dalam manajemen yang terus berkembang, membutuhkan dan saling berbagi diantara perusahaan sehingga hal ini membuat seorang manajer lebih mudah dalam mengkoordinasikannya. Ketiga adalah pelatihan professional yang semakin berkembang yang didapatkan oleh pekerja membuat mereka mampu menjalankan tugas dalam pembuatan kebijakan dan berkoordinasi dalam
sebuah supply chain. Oleh karena ketiga perubahan itulah yang membuat supply chain menjadi mungkin untuk diimplementasikan dan merupakan sebuah kompetisi karena setiap perusahaan yang berhasil menerapkan supply chain dalam rantai pasokannya akan memperoleh competitive advantage.
Beberapa literatur menyatakan bahwa integrasi pembelian memiliki dampak positif pada kinerja perusahaan. Pentingnya kerja sama supplier dengan dealer yang dibina dengan baik semakin disadari perusahaan, tidak hanya untuk kepentingan dalam jangka pendek tetapi juga untuk jangka panjang. Perusahaan dapat memperoleh banyak keuntungan dari kerja sama jangka panjang. Hal ini dirasakan dalam kondisi ketika dealer membutuhkan kiriman bahan baku untuk kebutuhan mendesak, supplier dapat segera memenuhi permintaan tersebut, karena hubungan yang telah terbina dengan baik selama ini. Hubungan baik supplier dengan dealer juga akan memberikan keuntungan pada ongkos pengiriman yang stabil, sehingga dapat mengurangi biaya secara lebih efisien.
Salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas suatu hubungan adalah tingkat kepercayaan. Hubungan bisnis yang kooperatif akan tumbuh seiring meningkatnya kepercayaan dan komitmen di antara mitra bisnis. Beberapa penelitian empirik mengkaji tentang hubungan kerja sama jangka panjang (Landeros dan Monczska, 1989; Lorange dan Roos, 1991; Burt dan Doyle, 1993) dan penelitian tersebut menghasilkan temuan bahwa yang mengimplementasikan supply chain management dapat mengembangkan hubungan baik dengan suppliernya. Guinipero dan Brand (1996) secara empirik juga menemukan bahwa sebuah perusahaan dengan supply chain yang dikelola dengan baik dan kuat terbukti dapat menjaga keberlangsungan hubungan dan membantu pengembangan rencana ke depan dengan para pemasok.

Salah satu konsep dalam supply chain adalah supply chain relationship. Fynnes (2006) menjelaskan, praktik yang terbangun dalam supply chain relationship terdiri dari praktik, komunikasi, kepercayaan, kerjasama, adaptasi. Konsep SC Relationship muncul melalui konsep relationship yang dibangun atas dasar lima fase umum yakni (1) awareness/kesadaran (2) exploration/eskplorasi (3) expansion/ekspansi (4) commitment/komitmen (5) dissolution/pembubaran (dwyer et.al, 1987). Setiap fase merepresentasikan bagaimana sebuah perusahaan saling melakukan kegiatan interaksi dan pertukaran bersama.

Beragam riset empiris yang membahas supply chain relationship telah menjelaskan tentang proses dari sebuah supply chain relationship namun tidak banyak yang berfokus kepada dampak yang ditimbulkan terhadap performa perusahaan atau bisnis (Styles and Ambler, 2000). Hasilnya terdapat banyak riset yang telah berfokus dan menjelaskan interaksi diantara beragam dimensi dari
sebuah supply chain relationshipyang terdiri dari kepercayaan, komitmen, adaptasi, komunikasi dan kolaborasi, namun sangat sedikit yang menjelaskan dampak hubungan dimensi supply chain relationship terhadap performa perusahaan yang salah satunya adalah kinerja operasi perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran tingkat supply chain relationshipyang terdiri dari 4dimensi yaknikepercayaan, komitmen, adaptasi, komunikasidalam meningkatkan kinerja operasi perusahaandengan penelitian secara mendalam terhadap case study di industri ikan teri asin. Studi kasus dilakukan untuk menjelaskan area antara kesetujuan dengan ketidaksetujuan diantara teori dan praktik dalam pendalaman secara alami di sebuah riset (Yin, 1994). Dengan case study, pelaksanaan supply chain relationship di lingkungan aktual dapat diuji dan dibandingkan dengan terori yang ada.

Industri ikan teri asin dipilih karena industri ini sangat bergantung terhadap alam. Industri ikan teri asin juga memiliki sebaran tempat dan pusat diantara hulu ke hilirnya sangat jauh dan dibutuhkan kepercayaan untuk berinteraksi sehingga. Padahal didalam industri ini, kestabilan stock dan juga
ketersediaan barang sangat dibutuhkan mengingat sering terjadinya bulwhip effect akibat kurangnya pola koordinasi yang kuat. Pelaku bisnis yang terlibat dalam industri ini juga masih belum berkapasitas menggunakan IT dan hubungannya dengan peningkatan performa perusahaan.

Namun, ternyata ditengah keterbatasan yang ada hubungan antara beragam perusahaan dalam satu supply chain dari hulu ke hilir antara berbagai perusahaan sudah berjalan meskipun dalam kapasitas yang sangat sederhana. Sehingga dengan keunikan ini perlu diuji dampak pelaksanaan supply chain didalam industri ikan teri asin ini memperngaruhi performa perusahaan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.2.1. Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik komunikasi terhadap kepercayaan yang terdapat dalam konsepsupply chain relationship?

1.2.2. Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik kepercayaan terhadap kerjasamayang terdapat dalam konsepsupply chain relationship?

1.2.3. Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik kepercayaan terhadap adaptasi yang terdapat dalam konsep supply chain relationship?

1.2.4. Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik kerjasama terhadap adaptasi yang terdapat dalam konsepsupply chain relationship?

1.2.5. Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik adaptasi yang terdapat dalam konsepsupply chain relationship terhadap kinerja operasi perusahaan?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ingin dicapai maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1.Mengetahui pengaruh pelaksanaan praktik komunikasi terhadap kepercayaan yang terdapat dalam konsepsupply chain relationship.

1.3.2.Mengetahui pengaruh pelaksanaan praktik kepercayaan terhadap kerjasama yang terdapat dalam konsep supply chain relationship.

1.3.3.Mengetahui pengaruh pelaksanaan praktik kepercayaan terhadap adaptasi yang terdapat dalam konsep supply chain relationship.

1.3.4.Mengetahui pengaruh pelaksanaan praktik kerjasama terhadap adaptasi yang terdapat dalam konsep supply chain relationship.

1.3.5.Mengetahui pengaruh pelaksanaan praktik adaptasi yang terdapat dalam konsep supply chain relationship terhadap kinerja operasi perusahaan.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukandan pengetahuan untuk melakukan analisis dalam pentingnya mengambil keputusan untuk melakukan praktik supply chain relationship, khususnya yangberkaitan dengan penciptaan kepercayaan antar organisasi, serta membantu perusahaan dalam mengambil kebijakan agarperusahaan dapat menerapkan konsep supply chain dengan baik sehingga mampu meningkatkan kinerja operasinya.

1.4.2 Bagi penulis, penelitian ini merupakan refleksi dari penerapan ilmu yang didapatkan selama masa perkuliahan, dan menambahpengetahuan mengenai pengaruh praktik supply chain relationshipdan pengaruhnya terhadap kinerja operasi pada perusahaan.

1.4.3 Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu validasi dalam mengukur praktik supply chaindan kinerja operasi pada perusahaan dalam supplychain, sehingga perannya dalam dunia bisnis praktis mampumengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari para akademisi.

No comments:

Post a Comment