Contoh makalah ekonomi manajemen ini membahas :
Praktik dalam supply chain relationship terdiri
dari komunikasi, kepercayaan,
kerjasama dan adaptasi. Konsep ini dibangun atas dasar lima fase umum yakni (1) kesadaran (2)
eskplorasi (3) ekspansi (4) komitmen (5)
pembubaran, dengan bentuk hubungan transaksional, kolaboratif dan
strategic.
Praktik dalam supply chain relationship terdiri
dari komunikasi, kepercayaan,
kerjasama dan adaptasi. Konsep ini dibangun atas dasar lima fase umum yakni (1) kesadaran (2)
eskplorasi (3) ekspansi (4) komitmen (5)
pembubaran, dengan bentuk hubungan transaksional, kolaboratif dan
strategic.
Pelaksanaan Supply chain relationship diharapkan mampu dan sanggup meningkatkan kinerja operasi perusahaan termasuk perusahaan dalam industri ikan kering di Jawa Timur yang memiliki konstribusi 25% kebutuhan perikanan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktik supply chain relationship terhadap kinerja operasi perusahaan pada industri ikan kering.
Pelaksanaan Supply chain relationship diharapkan mampu dan sanggup meningkatkan kinerja operasi perusahaan termasuk perusahaan dalam industri ikan kering di Jawa Timur yang memiliki konstribusi 25% kebutuhan perikanan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktik supply chain relationship terhadap kinerja operasi perusahaan pada industri ikan kering.
Dewasa
ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi
perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak
terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam, baik di pasar
domestik maupun di pasar internasional. Persaingan di era globalisasi saat ini
dengan karakteristik permintaan yang naik turun sepanjang
waktu
(volatile demand) dan akselerasi kecepatan perubahan teknologi yang tinggi
membuat kompetisi bukan lagi hanya melibatkan satu atau dua perusahaan melainkan
diantara supplychain atau jaringan secara menyeluruh. (Christopher, 2003).
Melalui
konsep supply chain terlihat bahwa, kunci dari peningkatan performa
rangkaian bisnis terdapat pada kemampuan perusahaan dalam bekerjasama dengan
mitra bisnisnya, dimana mitra bisnis dalam hal ini adalah mereka yang
memberikan pasokan-pasokan kebutuhan perusahaan dalam berbgai bentuk (Matson,
2003). Sedangkan tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk
mengintegrasikan proses bisnis utama mulai dari pemasok sampai ke pengguna
akhir melalui penyediaan produk, jasa dan informasi yang memberikan nilai
tambah bagi konsumen dan stakeholder lainnya.
Suppy
chain merupakan
hubungan interdependent di dalam satu unit yang sama dan berbeda yang
mencakup juga kepada perusahaan lain yang berhubungan secara downstream dan
upstream (Ballou et al., 2000). Namun, hubungan interdependent antar
perusahaan dalam pengimplementasian konsep supply chainsangat sulit
untuk dilaksanakan secara penuh. Hambatan utama untuk mengimplementasikan supply
chain management adalah biaya untuk melakukan komunikasi dan berkoordinasi
diantara banyaknya pemasok yang independen di setiap lini supply chain.
Karena supply chain merupakan perpanjangan wilayah autorisasi perusahaan
dari saat pembuatan bahan mentah hingga menjadi sebuah produk yang sampai ke
tangan konsumen sehingga dengan panjangnya wilayah kerjasama ini banyak
perusahaan yang bergabung dalam beragam supply chain dan menyulitkan koordinasi
dan integrasi sebuah supply chain.
Namun
dengan banyaknya hambatan yang ada ini ternyata tidak menghalangi keinginan
manajer untuk mengimplementasikan konsep supply chain dan secara aktif
terus mengatur supply chainmereka. Hal ini terjadi karena terdapat tiga
perubahan yang sangat membantunya dalam mengimplementasikan supply chain.
Yang pertama, teknologi yang telah berkembang untuk membuat komunikasi semakin
sederhana diantara anggota dalam supply chain. Kedua, paradigma baru
dalam manajemen yang terus berkembang, membutuhkan dan saling berbagi diantara
perusahaan sehingga hal ini membuat seorang manajer lebih mudah dalam
mengkoordinasikannya. Ketiga adalah pelatihan professional yang semakin
berkembang yang didapatkan oleh pekerja membuat mereka mampu menjalankan tugas
dalam pembuatan kebijakan dan berkoordinasi dalam
sebuah
supply chain. Oleh karena ketiga perubahan itulah yang membuat supply
chain menjadi mungkin untuk diimplementasikan dan merupakan sebuah kompetisi
karena setiap perusahaan yang berhasil menerapkan supply chain dalam rantai
pasokannya akan memperoleh competitive advantage.
Beberapa
literatur menyatakan bahwa integrasi pembelian memiliki dampak positif pada
kinerja perusahaan. Pentingnya kerja sama supplier dengan dealer yang
dibina dengan baik semakin disadari perusahaan, tidak hanya untuk kepentingan
dalam jangka pendek tetapi juga untuk jangka panjang. Perusahaan dapat
memperoleh banyak keuntungan dari kerja sama jangka panjang. Hal ini dirasakan
dalam kondisi ketika dealer membutuhkan kiriman bahan baku untuk kebutuhan
mendesak, supplier dapat segera memenuhi permintaan tersebut, karena
hubungan yang telah terbina dengan baik selama ini. Hubungan baik supplier dengan
dealer juga akan memberikan keuntungan pada ongkos pengiriman yang
stabil, sehingga dapat mengurangi biaya secara lebih efisien.
Salah
satu faktor yang mempengaruhi stabilitas suatu hubungan adalah tingkat
kepercayaan. Hubungan bisnis yang kooperatif akan tumbuh seiring meningkatnya
kepercayaan dan komitmen di antara mitra bisnis. Beberapa penelitian empirik
mengkaji tentang hubungan kerja sama jangka panjang (Landeros dan Monczska,
1989; Lorange dan Roos, 1991; Burt dan Doyle, 1993) dan penelitian tersebut
menghasilkan temuan bahwa yang mengimplementasikan supply chain management dapat
mengembangkan hubungan baik dengan suppliernya. Guinipero dan Brand
(1996) secara empirik juga menemukan bahwa sebuah perusahaan dengan supply
chain yang dikelola dengan baik dan kuat terbukti dapat menjaga
keberlangsungan hubungan dan membantu pengembangan rencana ke depan dengan para
pemasok.
Salah
satu konsep dalam supply chain adalah supply chain relationship. Fynnes
(2006) menjelaskan, praktik yang terbangun dalam supply chain relationship terdiri
dari praktik, komunikasi, kepercayaan, kerjasama, adaptasi. Konsep SC
Relationship muncul melalui konsep relationship yang dibangun atas dasar
lima fase umum yakni (1) awareness/kesadaran (2) exploration/eskplorasi
(3) expansion/ekspansi (4) commitment/komitmen (5) dissolution/pembubaran
(dwyer et.al, 1987). Setiap fase merepresentasikan bagaimana sebuah perusahaan saling
melakukan kegiatan interaksi dan pertukaran bersama.
Beragam
riset empiris yang membahas supply chain relationship telah menjelaskan
tentang proses dari sebuah supply chain relationship namun tidak banyak
yang berfokus kepada dampak yang ditimbulkan terhadap performa perusahaan atau
bisnis (Styles and Ambler, 2000). Hasilnya terdapat banyak riset yang telah
berfokus dan menjelaskan interaksi diantara beragam dimensi dari
sebuah
supply chain relationshipyang terdiri dari kepercayaan, komitmen, adaptasi,
komunikasi dan kolaborasi, namun sangat sedikit yang menjelaskan dampak
hubungan dimensi supply chain relationship terhadap performa perusahaan
yang salah satunya adalah kinerja operasi perusahaan.
Penelitian
ini bertujuan untuk menguji peran tingkat supply chain relationshipyang
terdiri dari 4dimensi yaknikepercayaan, komitmen, adaptasi, komunikasidalam
meningkatkan kinerja operasi perusahaandengan penelitian secara mendalam
terhadap case study di industri ikan teri asin. Studi kasus dilakukan untuk
menjelaskan area antara kesetujuan dengan ketidaksetujuan diantara teori dan
praktik dalam pendalaman secara alami di sebuah riset (Yin, 1994). Dengan case
study, pelaksanaan supply chain relationship di lingkungan aktual dapat
diuji dan dibandingkan dengan terori yang ada.
Industri
ikan teri asin dipilih karena industri ini sangat bergantung terhadap alam.
Industri ikan teri asin juga memiliki sebaran tempat dan pusat diantara hulu ke
hilirnya sangat jauh dan dibutuhkan kepercayaan untuk berinteraksi sehingga.
Padahal didalam industri ini, kestabilan stock dan juga
ketersediaan
barang sangat dibutuhkan mengingat sering terjadinya bulwhip effect akibat
kurangnya pola koordinasi yang kuat. Pelaku bisnis yang terlibat dalam industri
ini juga masih belum berkapasitas menggunakan IT dan hubungannya dengan
peningkatan performa perusahaan.
Namun,
ternyata ditengah keterbatasan yang ada hubungan antara beragam perusahaan
dalam satu supply chain dari hulu ke hilir antara berbagai perusahaan sudah
berjalan meskipun dalam kapasitas yang sangat sederhana. Sehingga dengan
keunikan ini perlu diuji dampak pelaksanaan supply chain didalam industri ikan
teri asin ini memperngaruhi performa perusahaan.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1.2.1.
Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik komunikasi terhadap kepercayaan yang
terdapat dalam konsepsupply chain relationship?
1.2.2.
Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik kepercayaan terhadap kerjasamayang
terdapat dalam konsepsupply chain relationship?
1.2.3.
Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik kepercayaan terhadap adaptasi yang
terdapat dalam konsep supply chain relationship?
1.2.4.
Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik kerjasama terhadap adaptasi yang
terdapat dalam konsepsupply chain relationship?
1.2.5.
Bagaimanakah pengaruh pelaksanaan praktik adaptasi yang terdapat dalam konsepsupply
chain relationship terhadap kinerja operasi perusahaan?
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah yang ingin dicapai maka tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.3.1.Mengetahui
pengaruh pelaksanaan praktik komunikasi terhadap kepercayaan yang terdapat
dalam konsepsupply chain relationship.
1.3.2.Mengetahui
pengaruh pelaksanaan praktik kepercayaan terhadap kerjasama yang terdapat dalam
konsep supply chain relationship.
1.3.3.Mengetahui
pengaruh pelaksanaan praktik kepercayaan terhadap adaptasi yang terdapat dalam
konsep supply chain relationship.
1.3.4.Mengetahui
pengaruh pelaksanaan praktik kerjasama terhadap adaptasi yang terdapat dalam
konsep supply chain relationship.
1.3.5.Mengetahui
pengaruh pelaksanaan praktik adaptasi yang terdapat dalam konsep supply
chain relationship terhadap kinerja operasi perusahaan.
Manfaat
Penelitian
Adapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1.
Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukandan pengetahuan
untuk melakukan analisis dalam pentingnya mengambil keputusan untuk melakukan
praktik supply chain relationship, khususnya yangberkaitan dengan
penciptaan kepercayaan antar organisasi, serta membantu perusahaan dalam
mengambil kebijakan agarperusahaan dapat menerapkan konsep supply chain dengan
baik sehingga mampu meningkatkan kinerja operasinya.
1.4.2
Bagi penulis, penelitian ini merupakan refleksi dari penerapan ilmu yang didapatkan
selama masa perkuliahan, dan menambahpengetahuan mengenai pengaruh praktik supply
chain relationshipdan pengaruhnya terhadap kinerja operasi pada perusahaan.
1.4.3
Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu validasi dalam
mengukur praktik supply chaindan kinerja operasi pada perusahaan dalam supplychain,
sehingga perannya dalam dunia bisnis praktis mampumengaplikasikan ilmu-ilmu
yang sudah dipelajari para akademisi.
No comments:
Post a Comment