Thursday, November 20, 2014

Contoh pendahuluan tesis VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN

pembangunan ekonomi
Contoh pendahuluan tesis ini membahas tentang Pembangunan ekonomi sering dipertentangkan dengan konservasi sumber daya alam. Bahkan ada yang mengatakan konservasi sumber daya alam dapat menghambat pembangunan ekonomi atau memiskinkan masyarakat.


INTISARI: Potensi utama yang dimiliki Desa Jatiluwih adalah pemandangan alam yang asri dan budaya petani yang masih kental. Pada tahun 2012, Desa Jatiluwih ditetapkan selaku salah satu dari empat kawasan yang mendukung satu kesatuan Bali Cultural Landscape Subak System yang telah ditetapkan UNESCO selaku Warisan Budaya Dunia/ World Heritage. Keadaan itu membuat ancaman adanya terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke non pertanian guna mendukung akomodasi pariwisata di Desa itu. Keadaan itu membuat Pemeintah Kabupaten Tabanan menetapkan Subak Desa Jatiluwih seluas 303 selaku salah satu zona lahan abadi untuk tanaman padi di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, mengidentifikasi nilai guna lahan dari zona lahan abadi untuk tanaman padi Desa Jatiluwih. Kedua, mengidentifikasi nilai yang dihasilkan oleh zona lahan abadi untuk tanaman padi di Desa Jatiluwih dengan menggunakan konsep Total Economic Value (TEV). Dari hasil estimasi diperoleh rata-rata nilai guna lahan sebesar 13 persen dari estimasi nilai lahan optimal. Nilai manfaat langsung zona lahan abadi untuk tanaman padi diperoleh berdasarkan formula hasil produksi padi kawasan ini dengan menggunakan metoda dampak produksi padi adalah sebesar Rp11.633.530.533 per tahun. Manfaat tidak langsung dari zona lahan abadi untuk tanaman padi dengan menggunakan Contingent Valuation Method selaku daerah resapan air adalah sebesar Rp147.061.917 selaku penahan banjir dan erosi sebesar Rp149.482.690 selaku pelestarian lingkungan adalah sebesar Rp229.973.369. Nilai bukan manfaat dibagi menjadi dua, yaitu nilai keberadaan (existence value) dan nilai warisan (bequest value) dengan menggunakan Contingent Valuation Method masing- masing diperoleh sebesar Rp477.497.337 per tahun dan Rp627.585.220 per tahun. Jadi, nilai ekonomi total dari zona lahan abadi untuk tanaman padi di Desa Jatuluwih adalah sebesar Rp11.633.530.533 per tahun atau sebesar Rp38.394.490 per hektar per tahun.

selangkapnya dari contoh pendahuluan tesis dengan program studi ekonomi pembangunan ini ada dibawah :

Valuasi Ekonomi Sumber Daya Lahan Pertanian “Zona Lahan Abadi Untuk Tanaman Padi” Di Desa Jatiluwih Kabupaten Tabanan

Putu Pujawati


Pembangunan ekonomi sering dipertentangkan dengan konservasi sumber daya alam. Bahkan ada yang mengatakan konservasi sumber daya alam dapat menghambat pembangunan ekonomi atau memiskinkan masyarakat (Rufendi, 2012: 12). Perubahan dalam penggunaan dan pengelolaan lahan berlangsung sangat dinamis sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat. Pengelolaan lahan pertanian lebih banyak didorong oleh orientasi ekonomi yang mementingkan keuntungan jangka pendek tanpa memperhitungkan manfaat yang hilang atau kerugian yang mungkin terjadi akibat berkurang atau hilangnya fungsi lingkungan lahan pertanian (Sandy, 1992: 3).

Pada kenyataannya konservasi lahan bersifat dilematis. Adanya peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan kegiatan ekonomi memerlukan lahan. Disisi lain adanya pertambahan penduduk tersebut memerlukan supply bahan pangan yang banyak, artinya diperlukan lahan pertanian yang luas, padahal lahan merupakan sumberdaya yang terbatas jumlahnya. Kondisi yang demikian menyebabkan persaingan yang ketat dalam pemanfaatan lahan sehingga akan berakibat pada meningkatnya nilai lahan (land rent). Pada umumnya penggunaan lahan untuk pertanian akan selalu dikalahkan (Zenaldi, 1999: 129). 

Sektor pertanian mempunyai peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini menyebabkan lahan pertanian menjadi faktor produksi pertanian yang utama dan unik karena sulit digantikan dalam sebuah proses usaha pertanian.

Secara filosofis, lahan memang memiliki peran dan fungsi sentral bagi masyarakat Indonesia yang bercorak agraris. Ini karena di samping memiliki nilai ekonomis, lahan juga memiliki nilai sosial, bahkan religius. Akan tetapi, lahan pertanian menghadapi permasalahan konversi lahan subur pertanian dan degradasi lahan. Sementara keberlanjutan lahan subur yang ada tidak terjamin, pencetakan lahan sawah baru pun relatif kecil. Padahal, ketersediaan lahan dalam usaha pertanian merupakan conditio sine-quanon (syarat mutlak) untuk mewujudkan peran sektor pertanian yang berkelanjutan (sustainable agriculture), terutama dalam mewujudkan ketahanan pangan secara nasional. Hal ini tentu amat disayangkan mengingat potensi sektor pertanian Indonesia yang membanggakan (Panudju, 2010: 4).

Selengkapnya dari contoh pendahuluan tesis bisa di download disini

No comments:

Post a Comment